Rabu, 17 Desember 2008

Sudahkah yang Terbaik Ku Berikan???


Yohanes 21: 15-19

Saudara, kalau boleh saya bertanya pada saudara, ”Apakah saudara mengasihi Tuhan?”, apa jawab saudara? Apakah saudara akan menjawab, ”Oh, jelas, saya sangat mengasihi Tuhan! Saya 100% mengasihiNya!” Atau saudara akan menjawab, ”Ah, kasih saya kepadaNya belum sempurna! Masih ada banyak hal yang belum saya lakukan untukNya!” Atau saudara punya jawaban yang lain lagi?

Saudara, misalnya saja, saya bertanya kepada Tuhan, ”Tuhan, apakah Engkau mengasihi anak-anakMu ini?” dan ternyata jawaban Tuhan sama seperti jawaban saudara tadi, apa yang saudara rasakan? Apa saudara akan merasa sedih atau senang? Mungkin saudara akan merasa senang jika Tuhan menjawab bahwa Dia sangat mengasihi saudara. Tapi bagaimana jika Tuhan menjawab bahwa Dia kurang mengasihi saudara atau bahkan tidak mengasihi saudara? Apa yang akan saudara rasakan dan lakukan?

Saudara, Injil Yohanes 21: 15-19 mengingatkan kita bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Kalau mau kita perhatikan, ketiga pertanyaan yang diajukan Yesus kepada Simon Petrus, sebenarnya mempunyai perbedaan. Tapi perbedaan ini tidak terlihat dalam Alkitab terjemahan LAI. Untuk itu, marilah kita melihat dari bahasa aslinya, yaitu Bahasa Yunani. Dalam Bahasa Yunani, sangat jelas terlihat adanya perbedaan dalam ketiga pertanyaan Yesus tersebut. Pada pertanyaan yang pertama, Yesus memakai kata agape sebagai ungkapan kasih yang diminta Yesus kepada Petrus. Demikian pula dengan pertanyaan yang kedua, Yesus tetap memakai kata agape untuk menanyai Petrus. Agape, adalah model kasih yang paling tinggi tingkatannya dan sangat sulit untuk dimiliki manusia, karena agape adalah kasih tanpa syarat, kasih yang sempurna yang dimiliki oleh Allah. Namun, terjadi perubahan kata dalam pertanyaan Yesus yang ketiga. Yesus tidak lagi menggunakan kata agape dalam pertanyaanNya, melainkan filia, yaitu model kasih yang ”lebih rendah” tingkatannya yang terdapat dalam persahabatan. Yesus ”menurunkan” standar kasih dalam pertanyaanNya bukan tanpa alasan. Yesus meminta kasih yang sempurna dari Petrus, yaitu agape. Namun, dalam kenyataannya, Petrus belum mampu untuk memberikan kasih agape tersebut, Petrus hanya mampu memberikan kasih filia kepada Yesus. Itulah kasih yang terbaik yang dimiliki oleh Petrus, kasih terbaik yang dapat ia berikan kepada Yesus. Yesus yang mengetahui hal itu tidak memaksa Petrus untuk memiliki kasih agape pada saat itu juga. Yesus pun ”menurunkan” standar kasih dalam pertanyaanNya. Petrus yang melihat perubahan tersebut menjadi sedih karena ia sadar ia telah melakukan kesalahan besar dengan menyangkal Yesus saat Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar. Ia sadar bahwa Yesus begitu mengasihinya, bahkan setelah ia melakukan kesalahan. Yesus mau ”menurunkan” standar kasihNya karena Ia mengetahui kapasitas Petrus yang memang sudah memberikan yang terbaik kepadaNya walaupun tidak sempurna. Petrus pun mau melakukan apa yang Yesus minta, yaitu menggembalakan domba-dombaNya. Petrus mau memberikan yang terbaik untuk Yesus. Petrus sangat mengasihi Yesus dan Yesus juga sangat mengasihi Petrus.

Saudara, mari kita koreksi diri kita masing-masing, apa saja yang sudah terjadi dalam hidup kita selama ini. Apakah Tuhan pernah melupakan kita? Apakah Dia pernah lupa memberi kita udara untuk bernafas? Apakah Dia pernah meninggalkan kita sendirian saat kita menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup kita?
Saudara, Dia tidak pernah berhenti mengasihi kita! Dia tidak pernah melupakan dan meninggalkan kita! Namun, apakah kita sudah membalas kasihNya yang begitu besar bagi kita? Apakah kita sudah memberikan yang terbaik yang dapat kita berikan kepadaNya dengan pelayanan kita, dengan studi kita, dengan pekerjaan kita, dengan seluruh kehidupan kita? Atau, kita hanya bisa berkata kalau kita mengasihi Tuhan tanpa mau, tanpa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagiNya?

Ada sebuah fabel yang menarik untuk kita cermati:

Alkisah di sebuah hutan, hiduplah seekor singa, sang raja hutan yang sangat ganas. Setiap manusia yang masuk ke dalam hutan itu tidak akan selamat, hanya namanya yang tersisa. Hal ini membuat semua orang takut untuk masuk ke dalam hutan itu. Cerita tentang hutan dan singa yang ganas itu kemudian tersebar ke seluruh pelosok negeri dan ada seorang Pendeta yang saleh dari negeri seberang yang mendengarnya. Sang Pendeta pun bertekad untuk mendatangi singa tersebut untuk menasihati dan mengkhotbahinya. Singa yang telah dikhotbahi Pendeta yang saleh ini pun bertobat dan berjanji tidak akan memakan manusia yang masuk ke dalam hutan lagi, asalkan manusia itu beragama Kristen. Meskipun singa ini cukup pilih kasih dengan hanya tidak memakan orang Kristen, namun Pendeta tersebut tetap bersyukur karena ia telah membuat sang singa bertobat. Setelah singa ini bertobat, orang-orang Kristen mulai berani masuk ke dalam hutan lagi. Tapi, saat seorang Kristen masuk ke dalam hutan, ternyata orang itu dimakan oleh sang singa dan hanya satu bagian tubuhnya yang tidak dimakan. Saudara tahu bagian tubuh mana yang tidak dimakan? Yang tidak dimakan adalah bibirnya. Mengapa? Karena ternyata yang Kristen dari orang Kristen tersebut hanyalah bibirnya. Orang Kristen tersebut berkata kalau ia mengasihi Tuhan, tapi hidupnya tidak mencerminkan kasihNya pada Tuhan.

Saudara, apakah saudara mengasihi Tuhan? Kalau iya, apakah saudara sudah memberikan yang terbaik bagiNya? Atau saudara hanya bisa berkata dengan bibir saudara bahwa saudara sangat mengasihi Tuhan tanpa mau, tanpa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagiNya? Akankah saudara menjadi seorang yang NATO: No Action, Talk Only?

Saudara, Tuhan tidak memaksa Petrus untuk mengasihiNya secara agape karena Petrus belum mampu melakukannya. Demikian juga Tuhan tidak memaksa kita untuk memberikan yang sempurna bagiNya. Tuhan hanya meminta yang terbaik dari kita, yang terbaik yang bisa kita berikan kepadaNya. Persembahan terbaik itulah yang akan Ia sempurnakan.

Sudahkah saudara memberikan yang terbaik bagi Tuhan? Jika belum, maukah saudara memberikan yang terbaik bagiNya?

1 komentar:

Esaol Agustriawan mengatakan...

Wah, kamu asli Purwokerto ya?
Aku dah mampir blogmu dan Ok-lah dah standar: ada pic n naskah2 kotbah nampaknya ya he..he..
Ok, sukses!

tabik,
esl